ANALISIS MODEL KEPEMIMPINAN: Sabalong Samalewa
Rp50,000.00
Dalam dunia organisasi modern, kedisiplinan kerja dan komunikasi yang efektif merupakan dua elemen kunci untuk mencapai efisiensi dan produktivitas. Namun, banyak model kepemimpinan konvensional hanya berfokus pada satu aspek, sehingga sering kali tidak mampu mengoptimalkan keduanya. Buku ini menawarkan sebuah pendekatan yang berbeda melalui Model Kepemimpinan Sabalong Samalewa, yang berakar dari tradisi dan nilai-nilai masyarakat Sumbawa (tau samawa).
Model kepemimpinan ini mengedepankan nilai-nilai gotong royong, saling tolong-menolong, saling mengingatkan, dan kerja sama (dikenal dengan konsep 3ST: saling tulung, saling tulang, dan saling totang). Dengan mengadaptasi prinsip-prinsip budaya lokal ini ke dalam konteks organisasi, model ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin kerja dan memperkuat komunikasi antarpegawai.
Melalui pendekatan berbasis budaya lokal, buku ini tidak hanya relevan bagi organisasi di wilayah NTB atau Indonesia Timur, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi pemimpin organisasi di daerah lain yang ingin mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam praktik kepemimpinan mereka.
Buku ini sangat cocok bagi para pemimpin, manajer, peneliti, dan akademisi yang tertarik dengan model kepemimpinan berbasis budaya, serta mereka yang ingin meningkatkan efektivitas disiplin kerja dan komunikasi dalam tim atau organisasi mereka.
Description
buku ini karya dari
Helmi Al Atas
Dr. Mukmin Suyatni
Prof. Dr. Paken Pandiangan, S. Si., M. Si.
Dalam dunia organisasi modern, kedisiplinan kerja dan komunikasi yang efektif merupakan dua elemen kunci untuk mencapai efisiensi dan produktivitas. Namun, banyak model kepemimpinan konvensional hanya berfokus pada satu aspek, sehingga sering kali tidak mampu mengoptimalkan keduanya. Buku ini menawarkan sebuah pendekatan yang berbeda melalui Model Kepemimpinan Sabalong Samalewa, yang berakar dari tradisi dan nilai-nilai masyarakat Sumbawa (tau samawa).
Model kepemimpinan ini mengedepankan nilai-nilai gotong royong, saling tolong-menolong, saling mengingatkan, dan kerja sama (dikenal dengan konsep 3ST: saling tulung, saling tulang, dan saling totang). Dengan mengadaptasi prinsip-prinsip budaya lokal ini ke dalam konteks organisasi, model ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin kerja dan memperkuat komunikasi antarpegawai.
Reviews
There are no reviews yet.